Prof. DR. J. Sulianti Saroso: Perintis Publik Health di Indonesia, Termasuk Program Imunisasi

Wanita yang lahir di Karangasem, Bali, 10 Mei 1917, dan wafat pada 29 April 1991, diusianya yang ke-73 tahun, adalah seorang tokoh kedokteran di bidang kesehatan masyarakat di Indonesia, sekaligus merupakan pejuang wanita untuk kemerdekaan.

Ia lulus sekolah kedokterannya tahun 1942 dari GHS (sekolah tinggi kedokteran) di Batavia (Jakarta). Kemudian mendalami bidang kesehatan Masyarakat melalui pendidikan di Inggris, Skandinavia, Amerika Serikat dan Malaya dengan mendapatkan Certificate of Public Health Administrasion dari Universitas London. Gelar MPH (Master of Public Health) dan TM (Tropical Medicine),tahun 1962. Sedangkan Gelar doctor Epidemiologi diperoleh th 1965 di Tulane Medical School Louisiana Amerika Serikat dan tahun 1969 diangkat sebagai Guru Besar di Universitas Airlangga dengan pidato pengukuan berthemakan “Pendekatan Epidemiologis dalam Menanggulangi Penyakit”.

Beliau mengawali kariernya sejak zaman perjuangan, dan aktif dalam organisasi Pemuda Putri Indonesia (PPI) kemudian aktif sebagai Dewan Pimpinan KOWANI dan Badan Konggres Pemuda Republik Indonesia serta sebagai salah satu pendiri Laskar Wanita Pembantu Perjuangan. Dan tahun 1947 mewakili Indonesia pada konggres wanita di India.

Setelah kemerdekaan beliau memegang jabatan penting baik di dalam Negeri maupun dunia international antara lain Kepala bagian Kesejahteraan Ibu dan Anak, Kepala Planning Board . Tahun 1967 ia diangkat menjadi Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan dan Pembasmian Penyakit Menular (P4M) , tahun 1975 diangkat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan.

Dalam kancah international, pada tahun 1979 ia ditunjuk sebagai anggota Board of Trustess of the International Center of Diarhoeal Disease Research Bangladesh dan menjabat Chairman of the Board selama setahun dari 1979-1980 menjadi anggota WHO Expert Committee of Maternity and Child Health, anggota Komisi PBB Community Development di Negara-negara Afrika, anggota Honorary Society on Public Health Delta Omega, anggota WHO Expert Committee of Internasional Surveilance of Communicable Diseases, anggota Komisi Nasional Kedudukan Wanita Indonesia, President of the World Health Assembly dan anggota Badan Eksekutif WHO.

Julie Sulianti Saroso juga adalah salah satu dari dua orang wanita yang pernah menjabat Presiden Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) selain Rajkumari Amrit Kaur dari India. Julie menjabat pada tahun 1973 sedangkan Rajkumari menjabat tahun 1950. Keduanya berasal dari benua Asia.

Atas Pengabdianya di bidang Kesehatan Masyarakat beliau dianugerahi berbagai penghargaan antara lain:

  • Piagam Pengabdian dan Jasa dalam meningkatkan Usaha Kesehatan (hygiene dan sanitasi) dari Menteri Kesehatan.
  • Piagam dari Pemerintah India atas jasanya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
  • Piagam Pegawai Teladan dari Menteri Kesehatan.
  • Bintang Mahaputra Pratama dari Presiden RI tahun 1975.
  • Bintang Penghargaan dari WHO South-east Asia Regional Committee.
  • Piagam Penghargaan dari WHO Jenewa atas partisipasinya dalam membasmi penyakit cacar di dunia.
  • Piagam dari IDI atas semangat pengabdiannya yang luar biasa kepada dunia kedokteran dan kesehatan Indonesia.
  • Piagam Penghargaan dari Queensland Institute of Medical Research, Brisbane Australia.
  • Namanya diabadikan menjadi Nama RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.

Lihat Juga

Selamat Hari Ulang Tahun Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia ke-29

Selamat Hari Ulang Tahun PAEI ke-29

Selamat Hari Ulang Tahun Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia ke-29 (14 Maret 1989-2018). Semoga tetap sukses …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *