Kota Singkawang, Kalbar (14 Januari 2025) – Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi meliputi penyakit polio, campak, rubella, dipteri, pertusis, sering menyerang anak-anak, khususnya anak-anak balita. Beberapa diantaranya cukup serius, penyakit dipteri misalnya bisa mengakibatkan kematian serta komplikasi jantung. Penyakit campak yang banyak dianggap sebagai penyakit yang ringan, kenyataannya penyakit tadi dapat mengalami komplikasi radang paru yang menyebabkan kematian.
Untuk itulah, maka dengan teknologi yang ada sekarang ini, penyakit-penyakit tadi dapat dihindarkan dengan pemberian imunisasi. Di samping itu, upaya penemuan dini dari kasus-kasus PD3I itu menjadi salah satu kunci, kewaspadaan untuk menemukan setiap kasus PD3I melalui pemahaman kejala klinis yang dialami, yang difahami oleh keluarga para petugas kesehatan, maka dapat menemukan kasus secara dini sebelum mencapai tingkat yang parah dan memerlukan perawatan. Penemuan dini juga bermanfaat untuk memastikan tidak adanya penularan yang lebih luas, sehingga akan mengakibatkan terjadinya kejadian luar biasa.
Upaya-upaya ini merupakan upaya yang saling kait mengait. Untuk itu diperlukan upaya penguatan sistem, baik sistem penanganan kasusnya maupun sistem deteksi dini. Dan ini sangat tergantung pada kemampuan petugas, peran serta masyarakat, serta peran serta para stakeholder.
Upaya peningkatan kapasitas melalui peningkatan kapasitas individual, meliputi kemampuan perorangan staf kesehatan di masing-masing level, khususnya di puskesmas dan di kabupaten, kota, serta provinsi dan pusat, kemampuan melakukan analisis data yang ada, memastikan tidak ada peningkatan jumlah kasus, serta tidak ada penularan. Komponen kedua yang tidak kalah pentingnya dalam upaya pencegahan dalam bentuk pemberian imunisasi, memahami jumlah sasaran yang tepat, di mana sasaran tadi berada, sangat menentukan, sehingga kita mampu mencapai cakupan yang tinggi dan merata, untuk memastikan setidaknya lebih dari 90 persen sasaran mampu terjangkau oleh vaksin. Untuk itu kemampuan menjangkau tadi menjadi sangat penting.
Cakupan salah satu ukuran, namun ukuran yang tepat adalah adanya peningkatan kekebaran dari setiap anak. Dan ini terbukti dengan menurunnya jumlah kasus. Cakupan yang tinggi, tanpa disertai dengan pemantuan kualitas vaksin, kualitas rantai dingin, maka kita belum bisa memastikan betulkah kita mampu memberi peningkatan kekebaran pada anak.
Begitu kompleksnya upaya tadi, membutuhkan kesiapan dari semua level. Dari level logistik, memastikan vaksin selalu tersedia di lapangan, perencanaan yang baik, serta penentuan sasaran meliputi areanya. Dilanjutkan dengan bagaimana menggerakkan masyarakat, mengajak ibu-ibu, mengajak anak-anaknya mendatangi pusat-pusat imunisasi.
Yang ketiga adalah memastikan kita semua, petugas kesehatan mampu menjangkau semua anak setidaknya di atas 90%. Cakupan yang tinggi dan merata adalah salah satu kunci keberhasilan dalam menekan tingginya kasus-kasus PD3I. Kerjasama yang erat antara petugas kesehatan di puskesmas, petugas kesehatan di kabupaten, kota, karena semua stakeholder yang terlibat termasuk pemerintah daerah sangat menentukan.
Disamping tentunya kesadaran masyarakat untuk membawa anak-anaknya ke pelayanan imunisasi menjadi kunci keberhasilan kita semua. Semoga apa yang saya sampaikan ini memberikan kesadaran pada kita semua bahwa imunisasi itu adalah hak anak untuk memastikan generasi kita tumbuh sehat dan mampu menghadapi tantangan-tantangan zaman di masa depan.
Oleh:
Dr. dr. Hariadi Wibisono, MPH
Ketua Umum Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia