PAEI.OR.ID – Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) dengan dukungan teknis dari CDC Indonesia dan dukungan dana dari CDC Foundation (CDC F) melaksanakan proyek dengan GOAL: Penguatan Tenaga Epidemiologi dalam penanggulangan Covid 19 di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Adapun Strategic Objectives adalah sebagai berikut:
- Memberikan bantuan teknis kepada Kementerian Kesehatan di Tingkat Pusat dan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota terpilih untuk penguatan surveilans Covid 19
- Mendorong terbentuknya Tim Epidemiologi (ad hoc) berikut kapasitasnya dalam melakukan analisis epidemiologi di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota terpilih.
Kegiatan ini dilakukan di 4 Provinsi: Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Barat. Masing-masing Provinsi dipilih 2 Kabupaten/Kota untuk diintervensi. Sebanyak 4 orang tenaga ahli epidemiologi dialih tugaskan selama 4 bulan ke 4 Provinsi tersebut yaitu: Abdur Rachim, SKM, Mkes (untuk Jambi); Gandi SKM, MSc (untuk Sumatera Selatan); dr. Isman Ramadi, M.Med.OM, Sp.OK(untuk Kalimantan Barat) dan Drs. Bambang WK, M.Kes (untuk NTB). Proyek ini berjalan selama 4 bulan yaitu dari Juni sampai dengan September 2020.
Kegiatan:
- Mendukung tenaga epidemiologi kesehatan dalam melakukan pengumpulan data yang akurat serta analisis data surveilans untuk menjadi rekomendasi epidemiologi dalam respons Covid 19
- Melakukan virtual training kepada surveillance officers di Provinsi dan Kabupaten/Kota
- Mendukung cabang PAEI di Provinsi untuk mendorong terbentuknya Tim Epidemiologi di Provinsi dan Kabupaten/Kota
Pada tanggal 15 Juli 2020, telah dilakukan Mid term Review melalui suatu zoom meeting.
Hasil yang telah dicapai dalam kurun waktu dua setengah bulan antara lain:
- Initial assessment di 4 Dinkes Provinsi, 8 Dinkes Kab/Kota, 5 Puskesmas, 12 RS Provinsi, Kab/Kota
- Pelatihan Penyelidikan Epidemiologi (PE) suspek dan pemantauan Kontak Erat (KE) dengan menggunakan aplikasi KoBoToolBox (data individu)
- Pelatihan aplikasi laporan harian Covid 19 (data agregat)
- Pendampingan teknis dalam bentuk on the job training ke Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota terpilih dalam rangka manajemen data dana analisis epidemiologi Covid-19.
- Pelatihan PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) secara virtual bagi petugas Rumah Sakit.
- Koordinasi, advokasi dan sosialisasi informasi terkait dengan produk-produk pendampingan teknis diatas.
Para petugas surveilans kabupaten akan turun ke puskesmas saat dilapori ada suspek Covid-19 untuk melakukan deteksi, PE, pengambil swab dan input hasil PE ke aplikasi yang disiapkan Kemenkes.
Masalah muncul manakala jumlah suspek kasus bertambah banyak sehingga tidak memungkinkan petugas kabupaten untuk turun ke semua lokasi karena keterbatasan tenaga. Pilihan untuk mengatasinya adalah memberdayakan Puskesmas untuk melakukan ke empat kegiatan tersebut.
Pada tanggal 26 – 28 Juli 2020 diadakan pertemuan teknis di Hotel Santika Premier Bekasi
- Dihadiri oleh wakil 4 Provinsi yang masing-masing terdiri dari ketua Cabang PAEI Provinsi, para ahli epidemiologi pendamping dari tiap provinsi dan perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi, staf Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan dan anggota PAEI Pusat.
- Tujuan pertemuan adalah menyusun tindak lanjut kegiatan sampai dengan akhir proyek dan langkah-langkah untuk keberlanjutannya.
- Diketahui bahwa dalam pendampingan teknis PAEI bagi kabupaten/kota terpilih ini, Dinas Kesehatan Provinsi juga menerapkan materi dan metode pendampingan teknis bagi kabupaten/kota lainnya, khususnya dalam pelatihan aplikasi PE dan notifikasi harian Covid 19.
- Diketahui pula bahwa pelatihan PPI oleh nara sumber PAEI selain diikuti oleh petugas RS terpilih juga diikuti oleh petugas RS Swasta di kota yang sama.
- Perluasan penguatan ke Puskesmas menjadi upaya tersendiri yang memerlukan penyamaan persepsi. Disamping itu sudah saatnya para pendamping teknis mulai secara bertahap menyerahkan fungsi pendampingan teknis kepada PAEI Cabang dalam rangka sustainabilitas penguatan di setiap Dinas Kesehatan Provinsi terpilih.
- Secara garis besar, langkah-langkah untuk tindak lanjut adalah sebagai berikut:
- Melanjutkan On the Job Training dengan fokus Kab/Kota terpilih dan bila diperlukan ke kabupaten sekitar.
- Pelatihan Kobotool box untuk PE dan KE di Kabupaten lain diluar daerah uji-coba
- Refreshing pengisian laporan harian sesuai pedoman Covid 19 revisi 5
- Pelatihan PPI dan SE di RS lain.
- Penguatan Puskesmas lain untuk deteksi dini, PE/KE, pengambilan dan pengiriman swab dan input hasil PE ke aplikasi yang telah disediakan Kemenkes.
- Menyelesaikan PR yang belum selesai antara lain meneruskan PE pada kontak erat
- Sedangkan langkah-langkah untuk keberlanjutan (sustainability) antara lain:
- Penguatan Tim Surveilans Epidemiologi Provinsi dan penetapan manajer data di Provinsi masing-masing
- Training Of Trainers untuk replikasi ke Kabupaten/Kota lain.
- Tim Pendamping Teknis melanjutkan pendampingan serta mendorong keberlangsungan surveilans di daerah dengan sumber daya yang ada di daerah.
- Penyusunan panduan teknis untuk penggunaan aplikasi
- Entry data
- Verifikasi data
- Analisa data, termasuk visualisasi contact tracing dan mapping
- Monitoring dan evaluasi
- Penguatan PAEI Cabang
- Sebagai kesimpulan, kegiatan penguatan yang telah dilakukan oleh pendamping teknis PAEI telah sesuai dengan kerangka acuan dan memiliki potensi besar untuk direplikasikan ke kabupaten lain di 4 provinsi terpilih.
Oleh: Dr. Hanny Roespandi